Puisi: Tak Lelahkah Dirimu

Puisi: Tak Lelahkah Dirimu

Puisi yang dibawakan oleh anak kader di acara musyawarah wilayah Jawa Barat yang membuat peserta musyawarah berlinang air mata :

Tak Lelahkah Dirimu

Karya Ahmad Fathy

Ada saat, tak sanggup kupejamkan mata ini
pikirku melayang, coba membayangkan
tentang apa yang engkau perjuangkan hingga kini

Ada saat, aku berusaha memahami arti
dari suatu kata bernama dakwah
hingga engkau terlihat begitu dekat
seakan tak pernah lepas dari kata ini


Ada saat, ketika aku terdiam sendiri
menyaksikan engkau sangat menikmati aktivitas ini
jelas tampak raut lelah dari wajahmu
namun senyummu, mengatakan bahwa ini lebih dari sekedar hobi

Ada juga saat, aku benar-benar iri
terhadap perhatianmu pada dakwah
bahkan kadang hampir 24 jam sehari
kau curahkan energi dan waktumu
hingga yang tersisa hanya lelah

Kemudian, ada saat…
diri ini ingin sekali berteriak pada dunia
bahwa engkau bukanlah orang suci,
aktivitasmu tentu tak lepas dari beragam keliru
namun dengan semua caci maki dari pada pendengki
engkau tetap membawa dakwah ini sepenuh hati

Dan perlahan, aku mulai mengetahui
akan suatu cita mulia, yang terus engkau perjuangkan
akan sebuah lingkungan terbaik, yang berusaha kau ciptakan
akan segenggam harapan besar, yang dengan sabar engkau nantikan

Teruntuk umi tersayang.., abi tercinta
dakwah ini merenggut segalanya darimu
segalanya…
maafkan aku belum sepenuhnya memahami
namun, jika memang inilah keniscayaannya
berilah aku kesempatan,
untuk dapat lebih bijak memahami dan ikhlas menjalani

Teruntuk umi tersayang.., abi tercinta
terasa amat jauh, antara ketaatanku
dibandingkan dengan segala pengorbanan yang engkau berikan
terlihat begitu tertinggal diriku
dari jutaan amal kebaikan yang telah engkau wujudkan
terdengar sangat menyakitkan
bahwa dakwahmu,
justru diteruskan bukan dari generasi yang terlahir dari rahimmu

Maafkan aku yang sedang berkembang
walau tak engkau jumpai torehan prestasi dari anakmu ini
aku tetap berkarya dengan secuil potensi dalam diri
walaupun kadang kupaksakan dengan caraku sendiri
percayalah…
akan kuwujudkan harapanmu suatu hari nanti

Dan aku masih ingat umi… abi…
yang telah engkau ajarkan padaku sejak dini
bahwa jalan dakwah, memang tak akan mulus tanpa tebaran duri
bahwa islam, harus diperjuangkan dengan sepenuh hati
dan bahwa ujung dari segala usaha, ialah keridhoan ilahi

doa ku padamu umi.. abi..
semoga aku bisa menuntun mu
menemui Rasul ku, di surga nanti.

~ Garuda Keadilan Jawa Barat ~

Iklan Atas Artikel

Iklan Dalam Artikel 3

Iklan Dalam Artikel 4

Iklan Bawah Artikel